Friday, April 22, 2016

Tugas 2 ITSM - Six Sigma

Pengertian Six Sigma
Secara umum, Six Sigma adalah suatu metodologi yang dipergunakan untuk melakukan upaya perbaikan dan peningkatan proses yang berkesinambungan atau terus menerus (Continuous Improvement). SIX SIGMA berasal dari kata SIX yang berarti enam (6) dan SIGMA yang merupakan satuan dari Standard Deviasi yang juga dilambangkan dengan simbol σ, Six Sigma juga sering di simbolkan menjadi . Makin tinggi Sigma-nya, semakin baik pula kualitasnya. Dengan kata lain, semakin tinggi Sigma-nya semakin rendah pula tingkat kecacatan atau kegagalannya. Seperti Tabel konversi Sigma dibawah ini.

Istilah dalam Konsep Six Sigma
1.        Black Belts
Merupakan pemimpin tim yang bertanggung jawab untuk pengukuran, analisis, peningkatan, dan pengendalian proses-proses kunci yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan/atau pertumbuhan produktivitas.
2.        Green Belts
Serupa dengan Black Belts, tetapi posisinya tidak penuh waktu.
3.        Master Black Belts
Guru yang melatih Black Belts, sekaligus merupakan konsultan proyek Six Sigma yang sedang ditangani oleh Black Belts. Kriteria pemilihan dari Master Black Belts adalah ketrampilan analisis kuantitaif, kemampuan mengajar dan memberikan konsultasi tentang manajemen proyek yang berhasil. Master Black Belts merupakan posisi penuh waktu.
4.        Champion
Dalam struktur Six Sigma, Champion merupakan individu yang berada pada manajemen atas yang memahami Six Sigma dan bertanggung jawab untuk keberhasilan dari Six Sigma itu.
5.        Critical to Quality
Merupakan bagian dari suatu produk. Proses atau praktek-praktek yang berdampak langsung pada kepuasan pelanggan.
6.        Defect
Kegagalan memberikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
7.        Defect Per Million Opportunities (DPMO)
Ukuran kegagalan dalam Six Sigma yang menunjukkan kegagalan per sejuta kesempatan. Pemahaman terhadap DPMO ini sangat penting dalam pengukuran keberhasilan aplikasi program Six Sigma.
8.        Process Capability
Suatu ukuran kinerja kritis yang menunjukkan kemampuanmenghasilkan output sesuai dengan spesifikasi produk yang ditetapkan oleh manajemen berdasarkan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.
9.        Variation
Proses yang pelanggan lihat dan rasakan pada saat terjadi transaksi antara pemasok dan pelanggan itu. Semakin sedikit variasi akan semakin disukai, karena menunjukkan konsistensi dalam kualitas. Variasi mengukur suatu perubahan dalam proses atau praktek-praktek bisnis yang mungkin mempengaruhi hasil yang diharapkan.
10.    Stable Operation
Proses-proses yang dapat diperkirakan dan dikendalikan guna meningkatkan ekspektasi pelanggan.
11.    Design For Six Sigma (DFSS)
Merupakan suatu metodologi sistematik yang menggunakan peralatan, pelatihan dan pengukuran untuk memungkinkan pemasok mendesain produk yang memenuhi ekspektasi dan kebutuhan pelanggan serta dapat diproduksi dan dioperasikan pada tingkat kualitas Six Sigma.
12.    Define, Measure, Analyze, Improve and Control (DMAIC)
Merupakan proses untuk peningkatan terus-menerus menuju target Six Sigma.

Konsep Six Sigma
Terdapat enam aspek kunci yang perlu diperhatikan dalam aplikasi konsep Six Sigma yaitu :
1.        Identifikasi pelanggan anda.
2.        Identifikasi produk anda.
3.        Identifikasi kebutuhan anda dalam memproduksi produk untuk pelanggan anda.
4.        Definisikan proses anda.
5.        Hindarkan kesalahan dalam proses anda dan hilangkan semua pemborosan yang ada.
6.        Meningkatkan proses anda secara terus-menerus menuju target Six Sigma.

Langkah-Langkah Implementasi Proyek Peningkatan Kualitas Six Sigma
Proyek peningkatan kualitas Six Sigma harus melibatkan secara intensif antara manajemen dari tingkat atas sampai tingkat bawah dan akan ditangani langsung oleh Black Belts sebagai pemimpin tim manajemen proyek. Implementasi proyek peningkatan kualitas Six Sigma mengikuti empat tahap :
1.        Identifikasi
Tujuan dari tahap identifikasi adalah mengidentifikasi bisnis-bisnis kunci dari perusahaan. Tanggung jawab dari tahap ini berada pada manajemen dan Master Black Belts. Tahap identifikasi terdiri dari dua langkah :
a.         Recognize (Pengenalan)
Identifikasi proses dari bisnis-bisnis kunci yang berkaitan langsung dengan pelanggan yang dilakukan oleh manajemen dan Master Black Belts. Fungsi dari tahap ini adalah memudahkan perusahaan untuk mengetahui bagaimana proses-proses bisnis kunci itu mempengaruhi profitabilitas dan kemudian mendefinisikan apa yang menjadi Critical to Business Process.
b.         Define (Mendefinisikan)
Untuk mendefinisikan rencana-rencana yang harus dilakukan guna melaksanakan peningkatan dari setiap tahap proses bisnis kunci itu. Tanggung jawab dari definisi proses bisnis kunci berada pada manajemen dan Master Black Belts.

2.        Karakterisasi
Tujuan dari tahap karakterisasi adalah membantu menetapkan tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan melalui proyek peningkatan kualitas Six Sigma. Tahap karakterisasi terdiri dari dua langkah yaitu :
a.         Measure (Pengukuran)
1)        Memilih Karakteristik Critical to Quality, kunci yang berhubungan langsung dengan kebutuhan pelanggan.
2)        Mendefinisikan standar-standar pengukuran.
3)        Melakukan validasi terhadap sistem pengukuran.
b.         Analyze (Menganalisis)
1)        Menetapkan kapabilitas proses.
2)        Mendefinisikan target-target kinerja.
3)        Mengidentifikasi sumber-sumber variasi.

3.        Optimasi
Tujuan dari tahap optimasi adalah mengidentifikasi langkah-langkah yang dibutuhkan untuk dilaksanakan dalam meningkatkan suatu proses dan menurunkan sumber-sumber utama penyebab variasi.

Pada umumnya, Black Belts akan memeriksa variabel-variabel yang terkait dengan prinsip 7M. 7M terdiri dari :
a.         Manpower (Tenaga Kerja) : berkaitan dengan ketrampilan kerja.
b.         Machine (Mesin-Mesin) : berkaitan dengan sistem perawatan preventif terhadap mesin-mesin produksi, termasuk fasilitas dan peralatan lain.
c.         Method (Metode Kerja) : berkaitan dengan metode kerja yang benar, mengikuti prosedur-prosedur kerja yang ditetapkan.
d.         Material (Bahan Baku dan Bahan Penolong) : berkaitan dengan kualifikasi dan keseragaman bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi, serta penanganan terhadap bahan baku dan bahan penolong tersebut.
e.         Media : berkaitan dengan tempat dan waktu kerja yang memperhatikan aspek-aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan kerja yang kondusif.
f.          Motivation (Motivasi) : berkaitan dengan sikap kerja yang benar dan profesional (kreatif, proaktif, mampu bekerja sama dalam tim, dll) yang dalam hal ini akan sangat tergantung pada sistem balas jasa dan penghargaan terhadap tenaga kerja.
g.         Money (Uang) : berkaitan dengan dukungan keuangan yang mantap guna memperlancar proyek peningkatan kualitas Six Sigma yang akan diterapkan.

Tahap optimasi terdiri dari dua langkah :
a.       Improve (Memperbaiki)
Dalam langkah ini Black Belts sebagai penanggung jawab harus kreatif dalam mencari cara-cara baru untuk meningkatkan proses agar menjadi lebih baik, lebih efisien, dan lebih cepat. Dengan kata lain, improve akan meningkatkan bagian-bagian sistem mencapai sasaran kerja. Dalam langkah improve terdapat tiga hal pokok yang harus dikerjakan:
1)        Mengetahui penyebab potensial yang menyebabkan variasi proses.
2)        Menemukan hubungan variabel-variabel kunci penyebab variasi.
3)        Menetapkan batas-batas toleransi operasional.

b.      Control (Pengendalian)
Terdapat tiga hal pokok yang harus dilakukan dalam langkah pengendalian yaitu :
1)        Melakukan validasi terhadap sistem pengukuran.
2)        Menentukan kapabilitas proses yang telah tercapai sekarang.
3)        Menerapkan rencana-rencana pengendalian proses.

4.        Institusionalisasi
Tahap institusionalisasi merupakan tanggung jawab manajemen dan Master Black Belts. Tahap ini terdiri dari dua langkah yaitu :
a.         Standarisasi
Tujuan dari tahap ini adalah menstandarisasi sistem yang telah terbukti terbaik dalam bisnis kelas dunia.
b.         Integrate (Mengintegrasikan)
Tujuan dari langkah integrate adalah mengintegrasikan metode-metode standar dan proses ke dalam siklus desain, di mana salah satu prinsip dari Design For Six Sigma (DFSS) adalah bahwa proses desain harus menggunakan komponen-komponen yang ada, proses-proses dan praktek-praktek yang telah terbukti terbaik dalam kelasnya.

Alat Analisis untuk Six Sigma dan Peningkatan Berkelanjutan
1.        Diagram alir : digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah sebagai bagian dari analisis SIPOC (Supplier, Input, Process, Output, Customer). SIPOC pada intinya disusun oleh model input-output untuk menggambarkan langkah suatu proyek.
2.        Tabel berjalan : membantu memahami pentingnya suatu masalah dengan menggambarkannya dalam tabel menurut tingkatannya.
3.        Tabel Pareto : tabel ini membantu memecahkan masalah dengan mengelompokkan masalah ke dalam batasan tertentu.
4.        Checksheets : bentuk dasar yang membantu menstandarisasi pengumpulan data.
5.        Diagram sebab-akibat : diagram yang menunjukkan hubungan penyebab potensial dengan masalah yang dihadapi.
6.        Diagram alir kesempatan : diagram yang digunakan untuk memisahkan nilai tambah dengan yang bukan nilai tambah dalam suatu proses.
7.        Tabel pengendalian : tabel hubungan waktu yang menunjukkan statistik nilai rata-rata sebuah batas kendali.

-         Six Sigma adalah usaha yang terus menerus untuk mengurangi pemborosan, menurunkan variansi dan mencegah cacat. Six sigma merupakan sebuah konsep bisnis yang berusaha untuk menjawab permintaan pelanggan terhadap kualitas yang terbaik dan proses bisnis yang tanpa cacat. Kepuasan pelanggan dan peningkatannya menjadi prioritas tertinggi, dan Six sigma berusaha menghilangkan ketidakpastian pencapaian tujuan bisnis. Untuk lebih mudahnya six sigma dapat dijelaskan dalam dua perspektif, yaitu perspektif statistik dan perspektif metodologi. Perspektif Statistik, sigma dalam statistik dikenal sebagai standar deviasi yang menyatakan nilai simpangan terhadap nilai tengah. Suatu proses dikatakan baik apabila berjalan pada suatu rentang yang disepakati. rentang tersebut memiliki batas, batas atas atau USL (Upper Specification Limit) dan batas bawah atau LSL (Lower Specification Limit) proses yang terjadi diluar rentang disebut cacat (defect).
-         Proses Six Sigma adalah proses yang hanya menghasilkan DPMO (defect permillion opportunity). Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses melalui fase DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). DMAIC merupakan jantung analisis six sigma yang menjamin voice of costumer berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan memuaskan pelanggan. 
-         Define adalah fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan pelanggan, mengetahui CTQ (Critical to Quality). Fase ini tidak banyak menggunakan statistik, tools statistik yang sering dipakai pada fase ini adalah diagram cause & effect dan diagram pareto. kedua tool statistik tersebut digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan prioritas masalah.    
-         Measure adalah fase mengukur tingkat kecacatan pelanggan (Y). Fase mengukur tingkat kinerja saat ini, sebelum mengukur tingkat kinerja biasanya terlebih dahulu melakukan analisis terhadap sistem pengukuran yang digunakan.    
-         Analyze adalah fase menganalisis faktor-faktor penyebab masalah/cacat (X). Masalah-masalah yang timbul terkadang sangat kompleks sehingga membuat kita bingung mana yang akan kita selesaikan.
-         Improve adalah fase meningkatkan proses (X) dan menghilangkan faktor-faktor penyebab cacat. Pada fase improve banyak melibatkan uji Design of Experiment (DoE). DoE merupakan suatu uji dengan mengubah-ubah variabel faktor sehingga penyebab perubahan pada variabel respon diketahui.     
-         Control adalah fase mengontrol kinerja proses (X) dan menjamin cacat tidak muncul. Tool yang umum digunakan adalah diagram kontrol. fungsi umum diagram kontrol adalah sebagai berikut :
1)      Membantu mengurangi variabilitas b.
2)      Memonitor kinerja setiap saat c.
3)      Memungkinkan proses koreksi untuk mencegah penolakan


Monday, April 4, 2016

Tugas 2 - Bahasa Indonesia 2

Resensi Buku "Bumi Manusia"

Judul                       : Bumi Manusia
Penulis                    : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit                  : Hasta Mitra
Tahun Terbit          : 2000
Jumlah Halaman   : 405

Bumi Manusia adalah buku pertama dari Tetralogi buru karya Pramoedya Ananta Toer. Buku ini ditulis Pramoedya ketika masih mendekam di Pulau Buru. Sebelum ditulis pada tahun 1975, sejak tahun 1973 terlebih dahulu diceritakan ulang kepada teman-temannya. Buku ini melingkupi masa kejadian antara tahun 1898 hingga tahun 1918, masa ini adalah masa munculnya pemikiran politik etis dan masa awal periode Kebangakitan Nasional. masa ini juga menjadi awal masuknya pemikiran rasional ke Hindia Belanda masa awal pertumbuhan organisasi-organisasi modern yang juga merupakan awal kelahiran demokrasi pola Revolusi Perancis.
Buku  ini adalah karya yang begitu mengagumkan, di dalamnya begitu banyak pesan yang disampaikan secara tersirat maupun tersurat. Pramoedya Ananta Toer membuat ceritanya mengalir begitu saja dengan berbagai konflik yang monumental. Buku ini adalah buku yang berbeda yang pernah saya baca dan membuat saya jatuh cinta pada buku ini. Kisah yang disajikan berlatar pada akhir abad 19 menjelang abad 20, memuat tentang keadaan sosial pada saat itu dengan segala permasalahan yang ada. Alur ceritanya begitu menarik untuk di ikuti, keadaan masyarakat pada masa pemerintahan Hindia Belanda ia gambarkan dengan begitu jelas. Berbagai permasalahan ia tuliskan dengan jelas hampir tanpa celah. Dalam tulisannya sendiri ia mengisahkan tentang kisah cinta antara seorang pribumi dengan gadis Indo keturunan Belanda.
Minke, seorang pribumi yang mempunyai pola pikir layaknya seorang Eropa, ia memang bukanlah keturunan pribumi biasa, dalam darahnya masih mengalir darah para raja jawa, tetapi dirinya sendiri sudah hampir bukan seorang jawa, hanya tubuhnya saja yang jawa tetapi semua pandangannya tentang hidup sudah benar-benar seperti pandangan seorang Eropa. Suatu hal yang tidak biasa pada zamannya. Ia adalah seorang pemuda yang cerdas, penyuka sastra, berbeda dengan pemuda lain. Annelis Mellema, gadis yang begitu cantik, bahkan dalam buku ini kecantikannya melebihi kecantikan dari Ratu Nederland pada saat itu, Ratu Wihelmina. Ia merupakan putri dari seorang  Nyai, bukan seorang Nyai biasa, bukan hanya seorang gundik yang seringkali dianggap menjijikkan. Ia merupakan putri dari seorang ibu yang luar biasa, seorang ibu yang begitu mampu mengurusi banyak pekerjaan setelah Tuan Mellema, suami tidak sahnya, berubah menjadi orang gila orang yang sudah tidak peduli pada apapun disekelilingnya. Annelis lebih memilih untuk menjadi seorang pribumi seperti ibunya, walaupun ayahnya merupakan seorang belanda. Gadis ini begitu manja pada mamanya, sikapnya begitu manis. Sangat bertolak belakang dengan sikap Annelis, kakaknya, Robert Mellema merasa bahwa dirinya seorang belanda asli dan ia pun tidak menganggap Nyai sebagai ibunya sendiri yang telah melahirkannya. Ia sangat mengagumi ayahnya, walaupun ayahnya sendiripun tidak mengakui kehadirannya sebagai anaknya.
Dalam buku ini Pramoedya memberikan pesan bahwa pengetahuan serta kegigihan dalam belajar, seseorang dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat mengubah akan hidupnya sendiri, seperti Nyai yang tidak bersekolah, dapat menjadi seorang guru yang hebat bagi siswa H.B.S (Hollandsche Burgere School) Minke. Bahkan pengetahuan si Nyai yang didapat dari pengalaman, dari buku-buku dan dari kehidupan sehari-hari, ternyata lebih luas dari guru-guru sekolah H.B.S.
Pramoedya menuliskan kisah ini dengan sangat indah, kata-kata puitis bertebaran. Berbagai konflik terjadi, permasalahan yang begitu banyak. Semua ia gambarkan dengan nyata. Kisah dimulai dengan keseharian Minke, seorang Siswa H.B.S (Hollandsche Burgere School)  dengan berbagai kegiatannya, kemudian digambarkan berbagai situasi pada masa itu. Keseharian masyarakat pada masa itu. Semua diceritakan oleh Pramoedya dengan begitu cerdas. Pada suatu waktu, Minke diajak oleh temannya Robert Surhof untuk datang ke rumah temannya Wonokromo. Minke sudah sering mendengar desas-desus tentang keberadaan satu keluarga yang mempunyai perusahaan besar di Wonokromo itu. Nyai Ontosoroh, begitulah orang kampong menyebutnya. Pemilik dari perusahan bernama Boerderij Boeitenzorg, disukai  Nyai memiliki kekuatan yang membuat tuannya sendiri bertekuk lutut padanya. Selain itu Nyai juga mempunyai pengawal yang begitu menyeramkan yang bernama Darsam. Saat itu Mike ketakutan memikirkan hal itu, tetapi tiba-tiba kereta kuda merak berhenti di depan gerbang sebuah rumah megah, lalu Robert Surhof mengajak turun. Dalam pikiran Minke berkecamuk, inikah rumah Nyai Ontosoroh???, Robert Surhof tidak peduli pada berita itu karena ia seorang totok, belanda tulen dan tidak pernah peduli dengan apa yang dibicarakan oleh para pribumi. Mereka berdua masuk, dan disinilah kisah cinta ini dimulai dengan berbagai konflik yang rumit dan menegangkan.
Walaupun buku ini memuat kisah cinta, tetapi buku ini tidak mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lunak karena sesuatu yang bernama “Cinta”. Buku ini membuat seolah-olah berada pada masa itu, menyaksikan langsung berbagai peristiwa yang terjadi, membuka pikiran kita tentang kehidupan dalam masa pemerintahan Hindia Belanda. Buku ini sesungguhnya memuat semua hal yang sering terjadi pada akhir abad 19 dan menjelang abad 20. Pemikiran-pemikiran untuk keadilan para pribumi, sikap masyarakat yang ada pada saat itu, strata sosial yang ada pada saat itu, semuanya terbalut dengan indah dalam kisah cinta yang terjalin antara Minke dan Annelis. Walaupun pada akhir kisah buku ini agak menyedihkan.
Buku ini cocok untuk dibaca semua kalangan remaja, mahasiswa, dengan keindahan tiap katanya yang mengajarkan pembaca secara tidak langsung mengerti akan bahasa Indonesia yang baku dan memang jarang untuk digunakan. Pesan-pesan yang terkandung dalam buku ini sangatlah banyak untuk kalangan remaja untuk menjadi pribadi yang giat, dan tetap berpegang teguh akan mimpinya. Akan tetapi sangat disayangkan, buku ini tidak cocok dibaca bagi anak-anak, karena di dalam buku ini ada beberapa bagian yang tidak patut dibaca oleh anak-anak, dan disatu sisi lainnya bahasa yang digunakan pada buku ini sangat tinggi.



Resensi Film "Habibi dan Ainun"
Judul Film                :  Habibi & Ainun 
Sutradara                  :  Faozan Rizal
Produser                   :  Dhamoo Punjabi
                                    Manoj Punjabi
Penulis                      :  Ginatri S. Noer
                                    Ifan Adriansyah
Pemeran                   :  Reza Rahardian
                        Bunga Citra Lestari
Musik                       :  Andi Rianto
Studio                      :  MD Pictures
Produksi                   :  MD Pictures
Jenis Film                 :  Drama
Tanggal rilis              :  20 Desember 2012
Durasi                       :  127 menit
Negara                      :  Indonesia
Bahasa                      :  Bahasa Indonesia, Bahasa Jerman

Sinopsis
Ini adalah kisah tentang apa yang terjadi bila kau menemukan belahan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah tentang Presiden ketiga Indonesia dan ibu Negara. Kisah tentang Habibie dan Ainun.
Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar.berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat pesawat terbang untuk menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar untuknya.

Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman.

Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu.cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.

Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas. Kemudian pada satu titik, dua belahan jiwa ini tersadar, apakah cinta mereka akan bisa terus abadi ??


Kelebihan
  1. Mengangkat kisah cinta murni dan abadi yang NYATA alias bukan fairytale. Bahwa cinta suci dan abadi itu benar-benar eksis di dunia nyata, bukan dongeng Cinderella dengan akhir “Happily ever after”, tapi kebahagiaan dalam lika-liku kehidupan sesungguhnya. Point ini membuat penonton berminat untuk menontonya.
  2. Akting Reza Rahadian yang sangat luar biasa, seakan sosok Habibi ada benar-benar dalam dirinya. Kecocokan akting dengan Bunga sangatlah besar, keduanya berhasil sosok seorang Ainun.
  3.  Hanung yang diketahui adalah Sutrada membuat terkagum akan aktingnya yang tidak disangka
  4. Setting yang bagus
  5. Ending yang mengharukan. Saat Habibie (asli) menangis dipusara (Alm) Ainun.
  6. Soundtrack filmnya, yang dimana lirik dari OST itu sendiri memiliki makna yang dalam
Kekurangan
Plot yang terkadang terlalu cepat sehingga mengurangi kenikmatan dramatisasi, adalah make up-nya. Yang kurang pas adalah pemeran anak-anak Habibi dewasa yang tampak jarak umurnya tidak jauh dari Habibi. Ini mungkin persoalan jajaran make up yang kurang menggambarkan wajah Habibi dan Ainun sewaktu di usia paruh baya. Make up ini saya kira masih merupakan persoalan film Indonesia.

Penilaian
Secara keseluruhan bagi saya Habibie dan Ainun adalah film romantis historis yang brilian. Serta mengangkat kisah antara Nasionalisme, Romantisme dan emosi.
Rating yang diberikan untuk film ini berkisar 3,5 sampai dengan 5 Bintang